Pengembangan Karakter Siswa Melalui Kurikulum Merdeka di SD Qurrata Ayun dan SDN 2 Cimenga
Di tengah perubahan zaman yang semakin pesat, pendidikan tidak hanya dituntut untuk menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga harus mampu membentuk karakter siswa yang baik. Di Indonesia, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu solusi untuk mencapai tujuan tersebut, dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai potensi dan minat masing-masing. SD Qurrata Ayun dan SDN 2 Cimenga merupakan contoh sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dalam upaya pengembangan karakter siswa.
Tentang : sdqurrataayun
Filosofi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dan berorientasi pada siswa. Dalam konteks ini, pengembangan karakter siswa menjadi salah satu fokus utama. Filosofi yang mendasari kurikulum ini adalah setiap siswa memiliki keunikan dan cara belajar yang berbeda. Oleh karena itu, pendidik diharapkan dapat mendesain pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
Implementasi di SD Qurrata Ayun
Di SD Qurrata Ayun, implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek. Siswa diajak untuk terlibat dalam kegiatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, seperti proyek lingkungan, seni, dan kewirausahaan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung yang dapat membentuk sikap dan nilai-nilai positif.
Contohnya, dalam proyek lingkungan, siswa diajak untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar sekolah. Selain mengajarkan rasa tanggung jawab, kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran lingkungan siswa. Dengan bekerja sama dalam kelompok, mereka belajar nilai-nilai kolaborasi, kepemimpinan, dan empati terhadap lingkungan.
Pendekatan di SDN 2 Cimenga
Sementara itu, SDN 2 Cimenga mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang lebih terfokus pada pengembangan karakter melalui pembelajaran berbasis nilai. Setiap minggu, sekolah ini mengadakan sesi refleksi di mana siswa diminta untuk mendiskusikan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan toleransi. Kegiatan ini membantu siswa memahami pentingnya karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam satu sesi, misalnya, siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang kejujuran. Diskusi ini tidak hanya melibatkan guru, tetapi juga orang tua dan masyarakat sekitar, sehingga memberikan sudut pandang yang lebih luas. Dengan cara ini, siswa diajarkan untuk menghargai pendapat orang lain dan memahami bahwa karakter yang baik berasal dari nilai-nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi dengan Orang Tua
Di kedua sekolah, kolaborasi dengan orang tua sangat ditekankan. SD Qurrata Ayun dan SDN 2 Cimenga mengadakan pertemuan rutin antara guru dan orang tua untuk membahas perkembangan siswa. Dalam pertemuan ini, orang tua diajak untuk berperan aktif dalam mendukung pengembangan karakter anak. Dengan adanya komunikasi yang baik antara sekolah dan rumah, siswa merasa didukung dalam proses pembelajaran mereka.
Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan
Evaluasi terhadap implementasi Kurikulum Merdeka juga dilakukan secara berkala. SD Qurrata Ayun dan SDN 2 Cimenga melakukan survei kepada siswa dan orang tua untuk mengetahui dampak dari program yang telah dijalankan. Feedback yang didapatkan digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan kurikulum agar semakin sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tentang : sdn 2 cimenga
Kesimpulan
Pengembangan karakter siswa melalui Kurikulum Merdeka di SD Qurrata Ayun dan SDN 2 Cimenga menunjukkan bahwa pendidikan yang holistik dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa. Dengan pendekatan yang tepat, siswa tidak hanya dibekali pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang akan membentuk mereka menjadi individu yang berkarakter kuat. Melalui kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan generasi mendatang akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.